Kelebihan dan kekurangan cocopeat sebagai media tanam

Kelebihan dan kekurangan cocopeat sebagai media tanam

oesaka.co.id – walaupun cocopeat adalah salah satu alternatif media tanam organik (pengganti tanah).tentu saja kita sebagai petani dan pekebun harus paham cocopeat dari jenis,nama sampai ke fungsi yang tepat untuk tanaman. pada dasarnya inti dari cocopeat itu pada kadar zat taninya Hight EC dan Low EC. Zat tanin merupakan unsur yang dapat menghambat penyerapan unsur hara oleh tanaman. Cocopeat High EC memiliki angka EC (Electrical Conductivity) yang tinggi karena mengandung garam dalam larutan nutrisi dan air. Cocopeat High EC perlu diolah terlebih dahulu untuk menurunkan angka EC agar tidak merusak akar tanaman.

Selain cocopeat higt ec dan low ec di indonesia ada beberapa kemasan cocopeat dari petani, berikut penjelasanya :

  • Cocopeat curah atau biasa disebut cocopeat bulk adalah cocopeat yang dijual dalam bentuk butiran halus. oesaka indonesia memproduksi cocopeat curah dalam kemasan karung dan polybag.
  • Cocopeat block adalah cocopeat yang dipress hingga membentuk balok yang dipadatkan. Oesaka indonesia memproduksi cocopeat block mulai berat 1 Kilo gram sampai ukuran berat 5 Kilogram

Cara menggunakan cocopeat block ini adalah dengan cara menuangkan 15 liter air ke dalamnya. Cocopeat block akan langsung terurai menjadi media tanam mirip tanah yang bisa langsung Anda gunakan.

Anda juga bisa menambahkan nutrisi agar kegunaan cocopeat block bisa maksimal.

Oesaka Indonesia sebagai salah satu produsen cocopeat dan produk turunan kelapa lainnya, memiliki pabrik cocopeat dan pabrik cocopeat block yang aktif beroperasi dan telah memenuhi berbagai kebutuhan lokal dan ekspor. Anda bisa menghubungi Oesaka Indonesia dengan klik di sini untuk mendapatkan cocopeat block harga pabrik.

Cocopeat diperoleh dari proses penggilingan sabut kelapa. Berikut ini langkah-langkah pembuatan cocopeat.

Cara Membuat Cocopeat Oesaka Indonesia

Penyortiran sabut kelapa
Penyortiran sabut kelapa dilakukan untuk memisahkan antara sabut kelapa yang kering dan basah.

Pada proses pembuatan cocopeat, digunakan sabut kelapa kering agar tidak menyumbat lubang pada saat proses penggilingan.

Proses penggilingan
Sabut kelapa yang kering dimasukkan ke dalam mesin penggiling. Dari proses penggilingan ini, akan menghasilkan 2 macam produk, yaitu cocopeat dan cocofiber.

Proses Pengayakan
Cocopeat yang keluar dari mesin penggiling kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengayak untuk memperoleh tingkat kehalusan tertentu. Oesaka Indonesia sendiri memproduksi cocopeat dengan tingkat kehalusan 3 dan 5 mm, menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Proses Press (untuk cocopeat block)
Cocopeat yang sudah diayak kemudian dimasukkan ke dalam mesin press. Mesin ini akan menekan cocopeat hingga membentuk balok (block). Oesaka Indonesia menggunakan cara modern pembuatan cocopeat block dengan mesin sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksinya.

Proses Pengemasan
Proses pengemasan cocopeat cukup sederhana.

Oesaka Indonesia memiliki 3 macam kemasan untuk cocopeat, yaitu:

– Kemasan Karung

Karung disiapkan di atas timbangan. Cocopeat dituangkan ke dalam karung hingga diperoleh berat yang sesuai.

– Kemasan Polybag

Polybag disiapkan di atas timbangan. Cocopeat dituangkan ke dalam polybag hingga diperoleh berat yang sesuai. Oesaka Indonesia sendiri amemproduksi cocopeat dalam kemasan polybag berukuran 30 x 40 x 70 cm.

– Kemasan Wrap

Kemasan wrap ini hanya digunakan untuk mengemas cocopeat tipe balok (cocopeat block). Plastik wrap dililitkan hingga menutup seluruh permukaan cocopeat block.

Manfaat Cocopeat Oesaka Indonesia

Cocopeat Oesaka Indonesia bisa digunakan untuk bercocok tanam mulai dari pembibitan, perkebunan hingga pertanian. Manfaat cocopeat Oesaka Indonesia ialah sebagai berikut.

Alternatif media tanam
Baik digunakan untuk bercocok tanam, baik tanaman bunga, hidroponik hingga hortikultura.

Jenis-jenis tanaman yang cocok dengan cocopeat meliputi:

Tanaman Bunga
Tanaman anggrek-anggrekan cocok ditanam menggunakan cocopeat Oesaka Indonesia. Contohnya cocopeat untuk aglonema sedang banyak dicari penggemar bunga hias, karena dinilai mampu membantu menyuburkan tanaman dan membuat bunga yang dihasilkan lebih bagus.

Tanaman Sayuran dan Buah
Tanaman sayuran dan buah ini cocok ditanam menggunakan cocopeat Oesaka Indonesia

Asparagus, basil, bayam, brokoli, bunga kol, daun bawang, daun mint, kangkung, kemangi, kubis /kol, pakcoy, sawi, selada, stroberi dan tomat.

Dari pemaparan manfaat di atas, cocopeat cocok untuk tanaman. Hal ini dikarenakan cocopeat dengan kandungan hara ini mampu menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Kandungan Cocopeat Oesaka Indonesia yang mampu menunjang tumbuh kembang tanaman ialah sebagai berikut.

Kalsium (Ca)

Magnesium (Mg)

Kalium (K)

Natrium (Na)

Fospor (P)

Keunggulan Cocopeat Oesaka Indonesia

Menyerap dan Menyimpan Air dengan Baik
Tempat Berkembang Biak Yang Baik Bagi Mikroorganisme Yang Menguntungkan
Memiliki Pori-Pori yang Mendukung Sirkulasi Udara
Ramah Lingkungan dan Meningkatkan Kegemburan Tanah
Lebih Tahan Hama

Oesaka menjadi pemangsa cocopeat terbesar di kebumen

Oesaka menjadi pemangsa cocopeat terbesar di kebumen

oesaka.co.id – Serbuk sabut kelapa atau gelang masyarakat pedesaan menyebutnya, namun dalam bahasa internasional lebih dikenal dengan penyebutan cocopeat.
Cocopeat merupakan media tanam organik yang terbuat dari serat sabut kelapa yang diproses menjadi serbuk halus. Cocopeat juga dikenal sebagai serbuk kelapa atau peat kelapa.
Cocopeat memiliki sangat banyak manfaat, di antaranya:

1. Menjaga kelembapan tanah
2. Menjaga tanah tetap gembur dan subur
3. Membantu pertumbuhan akar tanaman
4. Menjaga tanaman terhindar dari kekeringan
5. Menjaga tanaman terhindar dari hama
6. Cocok untuk tanaman sensitif garam

Cocopeat dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan buah-buahan. Cocopeat juga dapat digunakan dalam sistem hidroponik.

Cocopeat memiliki beberapa kelebihan, di antaranya: Memiliki tekstur yang menyerupai tanah, Memiliki daya serap air yang tinggi, Memiliki pH netral, Rendah garam, Tahan terhadap bakteri dan jamur.

Pelatihan Pengolahan Sabut Kelapa di kalimantan

Pelatihan Pengolahan Sabut Kelapa di kalimantan

oeasaka.co.id – Pada tanggal 23-25 Desember 2023 tepatnya di kelurahan saloloang kab.penajam paser utara, Oesaka Indonesia diminta untuk menjadi nara sumber pelatihan pengolahan sabut kelapa . Karena melihat bahan baku disekitar sangatlah melimpah dan mempunyai nilai yang sangat bermanfaat. selain itu sabut kelapa sudah menjadi tren yang semakin populer di kalangan masyarakat. Pengolahan sabut kelapa juga memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan dan ekonomi lokal. Namun tidak semua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk melakukan pengolahan sabut kelapa secara efektif. Oleh karena itu, pelatihan pengolahan sabut kelapa bersama praktisi expert puncatraining merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang ini.

24 Young Artisans Complete Coconut Fiber & Charcoal Training

24 Young Artisans Complete Coconut Fiber & Charcoal Training

oesaka.co.id – dua puluh empat pemuda warga negara timor leste telah sukses menyelesaikan pelatihan pengolahan limbah sabut kelapa menjadi 200+ integreatednya.

Keset sabut kelapa menjadi pilihan utama pengolahan limbah sabut kelapa di timor leste karena selain manfaatnya yang sangat banyak diminati, keset sabut kelapa ketika rusak tidak akan menjadi limbah yang berbahaya bahkan menjadi pupuk organik jika diletakan dibawah tanaman pohon buah atau pohon bunga.

Pelatihan ini di danai oleh uni eropa, selengkapnya anda bisa kunjungi situs resmi dari Uni Eropa klik disini

The Training of Trainers programme engaged 24 participants, including 6 women, from training institutions, cooperative groups, NGOs, and the private sector. Through intensive days of practical learning, the training created new opportunities for income generation and promoted green resource utilization in agroforestry products by processing what is usually considered coconut waste.

The coconut fiber derived from coconut husks, can be transformed into a variety of valuable products, including ropes, mats, doormats, pots, brushes, sacks, mattress stuffing, coco peat, insulation, webbing for soil stabilization, etc. However, in Timor-Leste, the processing of coconut fiber remains very limited. Large amounts of coconut waste are often dumped and left unused, despite its significant potential. This training aimed to equip participants with the necessary skills and knowledge to utilize coconut waste effectively, helping to improve livelihoods, create employment opportunities, and boost incomes across Timor-Leste. Similarly with coconut shell, that usually discarded, could be processed into charcoal and briquette for various purposes, such as barbeque charcoal, shisha charcoal, water filter, etc.

Indonesian